Wednesday, May 11, 2016

TENTANG PUTRIKU



TENTANG PUTRIKU
KIDUNG MAHESWARY

Di usiaku yang sekarang, mungkin tak banyak yang masih mempunyai anak usia balita. Usia 40 tahun rata rata sudah memasuki usia matang dan mempunyai kehidupan yang stabil dan tenang. Tetapi aku sekarang memiliki seorang puteri yang mungil sekali di usiaku yang ke 42 tahun.. Sebuah fase kehidupan yang tak terbayangkan sebelumnya, bahwa harus memiliki anak lagi di usia sekarang ini.

Sebenarnya suamiku sudah bertahun tahun merayuku untuk memiliki anak satu lagi tetapi karena kesibukanku aku menyatakan tidak. Dua orang anak kembar laki-laki, aku rasa cukup untuk melanjutkan keturunan kami. Walaupun dalam konteks bercanda suamiku beberapa kali sempat mengatakan bahwa kalau aku tidak mau hamil lagi, dia akan mengadopsi anak. Dia memang sangat menyukai anak anak. Aku sendiri tidak sanggup membayangkan apakah aku bisa merawat anak orang lain seperti aku merawat anak kandungku sendiri. Membayangkannya pun aku jadi merinding.

Waktu terus berjalan sehingga usiakupun menginjak kepala empat, usia yang sudah tak aman lagi untuk hamil. Tetapi rupanya Allah punya rencana lain, pada bulan April 2013 aku diberi cobaan oleh Allah SWT. Aku menderita sakit yang cukup parah, pertama dinyatakan typus oleh bidan tetangga rumah dan aku hanya diinfus di rumah, setelah empat hari diinfus ternyata kondisiku bukanya membaik tetapi semakin melemah. Akhirnya aku harus masuk rumah sakit di Tangerang, setelah tiga hari dirawat dokter menyarankan untuk scan. Kondisi perut membesar seperti orang kena liver. Tetapi dokter hanya mengatakan kembung saja, tetapi tak ada perubahan bahkan perutku semakin besar. Bahkan teman temanku dari sekolah semuanya menangis ketika melihatku dalam keadaan demikian. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke rumah.

Besoknya kakak ipar mengajak kami untuk ke rumah sakit langganannya di Tangerang. Menurutnya ada seorang dokter yang bagus di sana. Jadi hanya semalam menginap di rumah sakit, kami pun esok paginya meluncur ke rumah sakit tersebut dan menemui dokter itu. Setelah dicek semua, darah, usg dan rontsen, dokter menyatakan bahwa aku harus dirawat. Kamipun pasrah, bahkan aku sudah sangat lemah ketika menunggu kamar untuk menginap. Aku harus beristirahat dulu di salah satu ruang dokter sambil menunggu persiapan kamar yang akan kumasuki.

 Akhirnya aku bisa memasuki kamar dan mendapat kabar dari dokter bahwa aku kekurangan albumin sehingga perut penuh dengan cairan. Dokter tersebut mengatakan bahwa obat yang dibutuhkan harganya mahal. Sekitar 2 juta lebih per botol kecil. Suamiku menyetujui pengobatan dengan obat tersebut untuk menghilangkan cairandi perutku. Akhirnya aku menghabiskan 5 botol albumin selama 3 hari dan akhirnya dokter mengatakan aku boleh pulang. Dokter berpesan bahwa penyakitku tidak akan langsung sembuh karena pengobatanya akan lama dan memakan waktu 6 bulan karena harus mengobati paru paru juga. Istilah dokter TBC perut. Akhirnya kami harus berobat jalan dengan minum obat yang cukup mahal harganya, yaitu sekitar satu juta per bulan.

Bualn demi bulan berjalan sangat lambat, aku super kurus kering karena tidak ada nafsu makan sama sekali. Tetapi akhirnya Allah memberikan kesehatan lagi padaku setelah sekian lama menguji kesabaranku dalam menghadapi sakit. Untungnya, aku sakit ketika masa masa ujian sekolah dan ujiannasional sehingga tidak menggangu waktu mengajar karena memang sudah tidak mengajar lagi.

Setelah kondisiku berangsur angsur sembuh, suamiku mengatakan lagi bahwa ingin memiliki anak. Setelah pengalaman sakit yang aku alami, akhirnya aku menyetujui untuk program hamil lagi. Allah memang Maha Besar. Setelah 3 bulan tidak KB, akhirnya aku hamil lagi. Subhanallah. Aku sendiri masih yakin akan kesuburanku walaupun usia sudah menginjak 40 tahun.

 Satu hal yang perlu dipelajari adalah bahwa KB non hormon akan tetap menjaga kesuburan, karena setelah 12 tahun, ternyata aku dengan cepat bisa hamil lagi. Subhanallah, setelah Allah mengujiku dengan sakit yang demikian parah, akhirnya Dia memberiku hadiah yang paling indah. Seorang puteri mungil yang kami beri nama Kidung Maheswary Shaquilla Then. Kidung berati nyanyian dan Maheswary artinya bidadari. Terus terang kami ingin puteri kami nanti bisa menyanyi dengan indah seperti alunan nyanyian bidadari.

Masa kehamilanku berjalan lancar dan tidak mengalami permasalahan yang cukup berarti. Hanya ketika mengajar di sekolah rasanya pinggang bagian belakang sangat pegal. Mengingat usiaku yang tidak lagi muda, aku memutuskan untuk melahirkan dengan cara operasi cesar. Suami juga mengabulkan permintaanku. Waktu itu hatiku mantap dan yakin untuk menjalani persalinan dengan cara sectio. Rupanya Allah menggerakkan hatiku ke arah itu karena ada sesuatu yang harus dibuang dari rahimku. Ada tumor yang tumbuh masih sebesar kelereng yang dibuang oleh dokter bersamaan dengan operasi persalinan. Dokter mengatakan bahwa itu bonus saja karena bertepatan dengan operasi persalinan anakku, sehingga tdk dianggap operasi pengangkatan tumor. Subhanallah, maha besar Allah dengan segala rahasiaNya.

Sekarang, sudah hampir setahun usia anak perempuanku. Dia tumbuh menjadi anak yang sangat lincah, sehat adan menggemaskan. Kemanapun dia kami ajak pergi, selalu mencuri perhatian orang lain. Di usianyayang sekarang 11 bulan lebih dia sudah mulai bisa berjalan walaupun masih sempoyongan seperti orang mabuk. Walau sering sekali jatuh tetapi dengan dia pantang menyerah, selalu bangun dan bangun lagi tanpa menangis kecuali dia terbentur dengan keras.

Sepertinya dia tangguh, tak memiliki rasa takut. Jatuh dari tempat tidur sudah sering, jatuh nyungsruk, jatuh ngejengkang, bibir berdarah bukan halangan untuk kima dalam beraktivitas. Persis seperti kakak kakaknya yang kembar, tidak bisa diam. Aku seringkali melihatnya jatuh bangun dan bersyukur dalam hati telah dikaruniai anak yang normal, sehat dan pantang menyerah. Bila bermain dengan bayi bayi lain di tangga sebelah, maka dia yang selalu menang dan membuat temannya nangis. Calon pribadi yang tangguh, berani dan ulet. Amin.

Ketika aku menulis catatan ini, si cantik Kima sedang wara wiri membawa sendal barunya. Keseimbangan yang belum stabil membuatnya sering terjatuh. Hal itu membuatku seringkali terharu, aku berharap dia menjadi seorang perempuan yang tangguh, mandiri, tidak cengeng dan tidak menjual airmata untuk keberhasilannya suatu saat nanti. Aku berharap anakku cerdas dan jujur dan memiliki akhlak yang mulia. Amin






 Ditulis bulan Mei 2016

Catatan Harian



JIN PENUNGGU GEDUNG SEKOLAH

Gedung sekolah menengah pertama ini terletak lumayan jauh dari pemukiman penduduk. Kampung terdekat sekitar 2 km jauhnya. Sekolah ini berdampingan dengan sebuah gedung sekolah yang lain yaitu sebuah sekolah menengah atas yang posisinya terletak di sebelah kanan gedung. Sementara itu, belakang, kiri, dan depan gedung adalah lahan tanah milik masyarakat dan tanah milik desa yang ditanami pohon akasia.

Konon beritanya, lokasi tempat sekolah ini dibangun adalah hutan tempat mayat mayat dibuang pada peristiwa penembakan misterius yang pernah geger bertahun-tahun yang lalu. Bahkan ada yang menyebut-nyebut wilayah sekitar gedung sekolah tersebut adalah tempat jin buang anak. Bisa dibayangkan betapa menyeramkan kesan yang dirasakan ketika disebutkan sejarah lokasi tempat sekolah ini berdiri.

Suasana malam hari di sekolah ini sungguh mencekam karena gelap dan jauh dari perumahan. Sehingga tidak terasa ada kehidupan yang terasa. Hanya suara klakson truk mobil yang lewat sayup sayup terdengar. Para penjaga malam juga harus mempunyai nyali yang luar biasa untuk bisa bertahan sampai pagi, apalagi kalau sedang piket sendirian.

Kejadian yang dialami para penjaga malam juga beraneka ragam. Mulai dari suara ketokan pintu yang ketika pintunya dibuka ternyata tidak ada siapa siapa, suara bisik dan hembusan atau sentuhan dari sumber yang tak berwujud sampai ke penampakan yang mewujud dalam bentuk gadis cantik, genderuwo, anak anak bahkan nenek atau kakek tua renta. Hal tersebut mau tidak mau harus dihadapi oleh penjaga malam tiap hari. Suasana sepi mencekam yang menghiasi malam malam di gedung sekolah.

Bagi mereka yang bisa berkomunikasi dengan makhluk astral, banyak tempat tempat atau sudut sudut tertentu yang menjadi tempat tinggal bagi para makhluk astral tersebut di sekolah ini. Di ruang kantor, ruang kelas, kamar mandi dan sudut sudut halaman sekolah baik halaman depan maupun belakang gedung merupakan tempat yang favorit untuk mereka menampakkan diri.

Bagi anak anak Indigo yg bisa melihat bahkan bisa berkomunikasi dengan mereka, cerita yang mereka sampaikan cukup membuat bulu kuduk berdiri. Sejarah mengapa mereka bisa menghuni sekolah sampai ancaman ancaman mereka bisa membuat siswa yang lain merasa ketakutan. Kejadian siswa kesurupan bukan hal yang aneh di sekolah ini.

Kejadian hilangnya kesadaran seseorang karena dimasuki makhluk lain dalam tubuhnya seringkali cukup merepotkan. Hal tersebut biasanya terjadi apabila ada kegiatan malam di sekolah seperti kemping. Beberapa anak biasanya akan mengalami kesurupan. Kejadian mencekam terakhir terjadi belum lama ini. Beberapa siswa kesurupan dalam waktu yang bersamaan.   Mereka berteriak teriak marah tidak jelas. Dari mereka keluar kata-kata dan kalimat yang menyatakan kemarahan pada seorang siswa yang konon menginjak kaki mereka. Bahkan ada salah satu makhluk astral yang merasuk ke tubuh siswa dan mengatakan bahwa mereka minta kambing untuk dipersembahkan kepada  mereka.

Hal tersebut sempat membuat beberapa kawan merasa takut dan memberi saran untuk memenuhi keinginan mereka untuk menyembelih kambing. Tapi saya pribadi tidak menyetujui saran tersebut karena dengan demikian kita diperbudak oleh setan setan itu. Masak kita manusia, makhluk mulia harus kalah dengan jin dan setan. Apakah kita lupa dengan firman Allah:

يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ

"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS.Al-A-rof [7]: 27)

Lalu apakah kita akan menuruti kemauan setan yang sudah jelas disebutkan oleh Allah bahwa dia akan selalu menipu manusia dengan segala daya upaya? Lalu apakah kita rela disebut tidak beriman hanya karena takut terhadap ancaman jin dan setan yang menuntut kita untuk mempersembahkan kambing kepadanya. Laknatullah.

Percaya atau tidak, memang jin dan setan itu ada di lingkungan gedung sekolah ini. Salah seorang siswa Indigo pernah menceritakan bahwa kalau malam hari, sekolah ini juga mirip seperti sekolahan bagi para astral tersebut. Mereka berdatangan ke sekitar gedung dan berkumpul bercanda-canda seperti mereka sedang belajar. Ketika sedang ada kemping di sekolah yang mengadakan api unggun, mereka juga berkerumun di sekitar api unggun dan melihat keramaian yang sedang berlangsung. Subhanallah...

Tetapi kita sebagai manusia yang diciptakan Allah lebih mulia, tidak perlu takut sepanjang kita memiliki iman dan keyakinan yang kuat kepada Yang Maha Menciptakan segala jenis makhluk. Allah menciptakan semua makhluk di muka bumi ini dengan segala keunikannya, dengan segala karakter dan sifatnya masing masing. Dunia manusia berbeda dengan dunia ghaib, jalani hidup masing masing tanpa harus mengganggu satu sama lain.

Alhamdulillah akhirnya kami selamat dari gerusan aqidah yang mengancam. Jin dan setan yang berhasil menakut nakuti siswa dan guru mendapat zonk, karena permintaannya tidak dituruti. Dia tetap akan ada sampai akhir zaman. Tugas kita adalah meningkatkan kualitas keimanan supaya tak menjadi budak setan. Naudzubillah. Gedung sekolah itu akan tetap ada beserta penghuni ghaib dan para civitas akademika. Ketika ayat ayat Quran dilantunkan dalam wujud kegiatan pembiasaan. Pasti makhluk astral tersebut akan terpinggirkan. Insyaallah.

Sunday, May 1, 2016

artikel pendidikan



PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIK MELALUI LOMBA GURU BERPRESTASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN
DI KABUPATEN BOGOR

Pendidik adalah penerus peradapan yang bisa melanggengkan budaya dalam wujud pembelajaran yang bermakna. Pendidik merupakan profesi yang memiliki peran strategis dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang terdapat dalam UU no 20 tahun. 2003. Ibarat pensil, supaya bisa dipakai maka dia harus selalu diraut supaya tajam dan bisa menghasilkan tulisan yang baik. Begitupun seorang pendidik, dia harus selalu siap dengan segala kompetensi yang dibutuhkan di lapangan sehingga bisa mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya. Seorang pendidik haruslah seorang pembelajar. Dia harus terus menerus meningkatkan kualitas dirinya karena waktu berjalan, zaman berubah dan situasi serta kondisi di lapangan juga akan berbeda dari waktu ke waktu.
Dalam UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen sudah dijelaskan bahwa seorang guru harus memiliki empat kompetensi dasar, yaitu kompetensi profesional, kompetensi paedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Jika keempat hal tersebut sudah dimiliki oleh seorang pendidik, maka proses pembelajaran yang dilaksanakannya juga akan berkualitas sehingga hasil belajar peserta didik juga akan maksimal. Keempat kompetensi tersebut tidak bisa diperoleh guru secara serta merta akan tetapi harus dengan usaha yang gigih dari pendidik itu sendiri serta dukungan kebijakan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Peningkatan kualitas pendidik sudah dilakukan pemerintah dengan pemberian tunjangan sertifikasi, pendidikan dan pelatihan, workshop dan kebijakan lain yang dimaksudkan agar pendidik memiliki kualitas yang bisa diandalkan dalam proses penyiapan generasi. Selain itu pemerintah daerah juga sudah melakukan berbagai inovasi dalam rangka peningkatan kompetensi guru. Salah satu cara yang sudah ditempuh oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk memotivasi guru agar selalu berprestasi dan meningkatkan kompetensinya adalah dengan mengadakan berbagai lomba. Lomba inovasi guru, lomba karya tulis ilmiah, lomba penelitian tindakan kelas dan lomba guru berprestasi.
Salah satu lomba yang ingin penulis bahas adalah lomba guru berprestasi. Salah satu tujuan lomba guru berprestasi adalah meningkatkan kompetensi guru. Lomba tersebut diharapkan dapat memotivasi guru untuk selalu meningkatkan wawasan, melakukan penelitian tindakan kelas dan melakukan inovasi pembelajaran. Guru berprestasi dalam pelaksanaan pembelajaran merupakan guru yang mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran. Apabila seorang guru merencanakan dan melaksanakan serta mengevaluasi pembelajaran dengan baik, diharapkan hasil belajar siswa juga akan baik.
Teknis pelaksanaan dan penilaian lomba guru berprestasi mungkin akan berbeda antara daerah yang satu dengan daerah lain. Penulis pernah mengikuti lomba guru berprestasi di kabupaten Bogor pada tahun 2012. Lomba guru berprestasi di awali dengan tes kompetensi akademik dengan soal pilihan ganda, dilanjutkan dengan penilaian portofolio, selanjutnya peserta harus mempresentasikan penelitian tindakan kelas yang sudah dibuat sebelumnya, dan diakhiri dengan wawancara. Jumlah peserta hanya sekitar 35 orang saja, dan kebetulan penulis mendapat juara 3 dari lomba tersebut. Reward yang penulis dapatkan berupa sertifikat dan piala.
 Lomba guru berprestasi tersebut dilaksanakan di tingkat kabupaten, dilanjutkan ke tingkat provinsi dan diteruskan ke tingkat nasional. Sejauh pengamatan penulis, lomba guru berprestasi tingkat kabupaten Bogor belum "aduhai". Pesertanya hanya berkisar diangka 25 sampai 40 orang peserta. Padahal jumlah guru sekabupaten Bogor pasti ribuan. Ada apa gerangan? Mengapa agenda kegiatan tahunan tersebut tidak banyak diminati oleh para guru?
Menurut pandangan penulis, selain karena kurangnya sosialisasi, mungkin minimnya peserta lomba guru berprestasi disebabkan oleh kurang reward yang diberikan oleh sekolah maupun pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan. Saya membayangkan, seandainya reward yang diberikan kepada juara guru berprestasi adalah sesuatu yang "mahal" maka peserta akan banyak. Reward tersebut bisa berupa beasiswa pendidikan S2, umroh, mobil, motor, laptop dan lain sebagainya yang masih dianggap mahal oleh para pendidik maka semua peserta didik akan berlomba lomba untuk memenangkan reward yang diberikan oleh Dinas Pendidikan maupun Pemerintah Daerah.
Sebuah angka anggaran yang cukup besar mungkin akan muncul untuk reward bagi pemenang, namun efek domino yang akan mengemuka adalah meningkatnya kualitas dan kompetensi peserta didik. Istilah kurikulumnya “hidden curriculum”. Secara tersembunyi sebuah tujuan akan tercapai secara signifikan karena efek para pendidik yang berlomba-lomba memenangkan lomba guru berprestasi akan berimbas langsung terhadap kualitas diri pribadinya. Hal ini tak sebanding jika Dinas Pendidikan dan Pemerintah Daerah harus mengadakan pelatihan dan workshop untuk seluruh guru, berapa budget yang harus dikeluarkan? Maka tak berlebihan rasanya jika ada budget khusus untuk memberikan reward bagi juara lomba guru berprestasi. Pernahkah terbayangkan jika semua guru (sekali lagi semua guru) berlomba lomba meningkatkan kompetensi diri, mengembangkan diri, meningkatkan profesionalisme untuk bisa menjuarai sebuah ajang yang bergengsi, yaitu lomba guru berprestasi maka budget yang disiapkan untuk juara, sejatinya masih sangat kecil jika dibandingkan dengan peningkatan kualitas guru yang signifikan dan menyeluruh. Pernahkah hal tersebut terlintas di benak para pemegang  kebijakan?
Pelayanan pendidikan merupakan pemberian fasilitas dalam pendidikan oleh semua komponen yang menjadi roda penggerak sistem pendidikan itu sendiri. Pendidik merupakan salah satu komponen yang melakukan pelayanan di dunia pendidikan. Lebih praktis lagi, pendidik adalah ujung tombak yang menjadi penentu keberhasilan proses pendidikan. Hal tersebut mengharuskan seorang pendidik untuk berkompeten di bidangnya. Dia harus bisa memahami peserta didik sebagai bukti kompetensi paedagogiknya. Dia harus selalu menguasai materi sebagai bukti kompetensi profesionalnya. Dia juga harus memiliki pribadi ideal yang bisa menunjukkan karakter pendidiknya sebagai bukti kompetensi kepribadiannya. Dia juga harus bisa bersosialisasi dengan anak didik, rekan sejawat dan masyarakat sebagai bukti kompetensi sosialnya.
Jika seorang pendidik menyadari bahwa dia memiliki peran kunci dalam menentukan keberhasilan pendidikan, maka dia harus bisa melakukan pelayanan pendidikan dengan profesional, efektif dan efisien. Dia senantiasa meningkatkan kualitas dirinya secara berkesinambungan. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa pendidik itu jumlahnya sangat banyak. Apabila ditemukan sebagian kecil saja yang selalu mengembangkan diri, berarti dampak yang ditimbulkan terhadap hasil pendidikan juga bersifat terbatas dan tidak menyeluruh.
Pelayanan pendidikan yang menjadi produk dari satuan pendidikan (dalam bahasan ini adalah pendidik) adalah pelayanan terhadap siswa. Pelayanan tersebut diberikan untuk memenuhi hak siswa dan stake holder untuk menikmati proses pendidikan yang sangkil dan mangkus. Kegiatan pemenuhan hak siswa ini bisa terlaksana hanya dengan total quality servise yang diberikan oleh pendidik, dan total quality management yang diberikan oleh sekolah maupun dinas pendidikan.
Apabila sudah terjadi sinergi yang positif dan chemistry yang asyik antara pendidik sebagai pelaksana lapangan dan satuan pendidikan serta dinas pendidikan sebagai pemegang kebijakan yang menjembatani terjadinya proses pengembangan diri para pendidik secara berkesinambungan, maka rasanya kita pantas untuk merasa optimis akan tercapainya tujuan pendidikan yang sudah diamanatkan Undang-Undang No. 20, Tahun 2003, pasal 3 yang menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Tidak ada yang lebih berbahagia bagi seorang kepala daerah atau kepala dinas pendidikan selain memiliki guru guru yang memiliki semangat mengajar, spirit pembelajar dan jiwa kompetisi yang mengalir bersama waktu, berjuang demi pencapaian tujuan pembelajaran (tujuan pendidikan). Semua berawal dari penciptaan iklim berkompetisi melalui lomba guru berprestasi, dan penyediaan anggaran khusus untuk reward yang berharga baik moril maupun materiil sebagai penghargaan atas prestasi dan kinerja seorang pendidik. Ketika seorang pendidik memiliki kompetensi yang tinggi maka diharapkan akan memiliki korelasi positif dengan meningkatnya hasil belajar siswa dan tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya.


Ditulis oleh                  : Endang Setiyaningsih, S.Pd,M.M
NIP                              : 197405191999032005
Satuan Pendidikan       : SMPN 2 Parungpanjang     
No telpon                    : 081381328522